Kamis, 11 September 2008

AS NEGARA DEMOKRATIS?


Mengapa Amerika Serikat yang partisipasi politik rakyatnya dalam pemilu hanya 60% saja disebut sebagai Negara demokratis? Ada beberapa alasan mengapa Amerika Serikat disebut sebagai Negara demokratis meskipun partisipasi politik rakyatnya dalam pemilihan umum hanya 60% saja. Pertama, budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Amerika Serikat adalah budaya politik partisipatif dimana rakyat Amerika Serikat terlibat dalam kegiatan politik secara lansung melalui pemilihan umum, partai-partai politik dll. Hal tersebut dikarenakan tingkat ekonomi Amerika Serikat yang mapan sehingga jumlah masyarakat menengah atasnya cukup banyak. Meskipun begitu, didalam masyarakat Amerika Serikat juga berkembang budaya politik subyektif dan parochial walaupun presentasinya sedikit.

Kedua, partisipasi politik masyarakat Amerika Serikat adalah atas kemauan sendiri (autonomous) tidak didasarkan pada tindakan-tindakan yang berdasarkan paksaan (represif) oleh pemerintah.

Ketiga, masyarakat terlibat dalam pembuatan kebijakan (formulas) dengan ditandai oleh adanya masukan dari masyarakat lewat lembaga perwakilan maupun lewat partai-partai politik. Dengan adanya keterlibatan tersebut, maka masyarakat diikutsertakan tidak hanya pada tahap implementasi kebijakan saja, tetapi juga dalam tahap pembuatan kebijakan.

Keempat, aspirasi politik berasal dari masyarakat kemudian disalurkan kepada pemerintah melalui partai-partai politik maupun kelompok-kelompok kepentingan (bottom up). Dengan begitu, masyarakat bertindak sebagai subyek, bukan sebagai obyek kebijakan pemerintah (top down).

Kelima, penyaluran aspirasi politik masyarakat Amerika Serikat adalah secara conventional yang legal yaitu melalui pemilihan umum, demonstrasi, partai-partai politik, dll. Masyarakat Amerika Serikat sedikit banyak sadar untuk tidak menyalurkan aspirasi politiknya melalui cara-cara inconventional dan illegal seperti tindakan terorisme dan perang saudara.

Tidak ada komentar: